Senin, 02 April 2018

INDIKATOR ANALISIS TEKNIKAL

Seringkali kita dengar yang namanya indikator pada analisis teknikal baik itu Lagging Indicator maupun Leading Indicator.

Tapi sebenaranya apa sih indikator analisis teknikal itu ? Dan bagaimana indikator analisis teknikal dapat membantu Anda dalam trading saham online ? Yuk simak pembahasannya !


Apa itu Indikator Analisis Teknikal ?


Indikator analisis teknikal adalah formula matematis yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam trading. Indikator tersebut memberikan info tentang trend, volume transaksi, dan membantu trader untuk menemukan sinyal beli dan jual saham.

Saat ini banyak sekali indikator yang dipakai trader, bahkan setiap saat ada saja indikator baru atau varian dari indikator yang sudah ada. Mengapa begitu ?

Karena analisis teknikal bersifat seni, sehingga pengamatan serta pengalaman yang berbeda dari masing-masing trader akan menciptakan berbagai indikator baru.



Apa Perbedaan Lagging Indicator dan Leading Indicator ?


Indikator analisis teknikal itu sendiri dibedakan menjadi 2 kategori yaitu Lagging Indicator dan Leading Indicator. Lalu apa beda kedua indikator tersebut ?

Perbedaan kedua indikator tersebut terletak pada kecepatan indikator tersebut memberikan sinyal beli atau jual.



Lagging Indicator


Jenis indikator yang pertama, yaitu Lagging Indicator merupakan indikator yang umumnya bersifat untuk mengukur trend. Contoh Lagging Indikator untuk mengukur trend adalah BolingerBand, Parabolic SAR, Moving Average, dan variannya seperti GMMA.

Sedangkan contoh Lagging indikator lainnya adalah MACD, Ichimoku Kinko Hyo, Heiken Ashi, TRIX dan Zigzag.

Ciri-ciri dari Lagging Indicator ini adalah terlambat memberikan sinyal dibandingkan indikator lain.

Lalu kapan saat terbaik untuk menggunakan indikator ini ?

Indikator Lagging akan sangat baik digunakan apabila harga bergerak dalam trend yang relatif panjang, sehingga indicator ini sering disebut “Trend Following Indicator”.

Anda sebaiknya hati-hati jika menggunakan lagging indikator ini dalam pasar yang bergerak relatif flat karena hasilnya akan semakin terlambat !

Meskipun sering mengalami ketinggalan dalam membuka posisi, lagging indikator ini mampu mengurangi resiko jika terjadi bull trap atau bear trap, yaitu gagalnya breakout atau breakdown.



Leading Indicator


Leading indicator adalah indikator yang sifatnya mendahului atau memimpin pergerakan harga. Leading Indicator bisa cepat memprediksi pergerakan harga, pada umunya digunakan untuk mengukur apakah overbought atau oversold.

Asumsi Leading Indicator adalah harga yang sudah overbrought atau oversold akan berbalik arah.

Jika lagging indicator memberikan sinyal setelah 4-5 bar candle, maka leading indictaor hanya membutuhkan 1 bar candle saja.

Pada leading indicator, kemungkinan terjebak pada bull trap atau bear trap lebih besar, jadi hati-hati ya !

Leading indikator ini cocok digunakan pada saat pasar sedang dalam trend sideways.

Umumnya semua yang bertipe oscillator merupakan leading Indicator, contohnya : Stochastic, ATR, RSI, CCI, W%R .

Indikator yang berkaitan dengan volume seperti MFI, OBV, A/D juga termasuk dalam leading indicator.



Jadi Mana yang Lebih Baik, Lagging Indicator atau Leading Indicator ?


Yang terbaik adalah jika Anda menyesuaikannya dengan keadaan pasar. Jika pasar sedang dalam trend yang kuat maka Lagging Indicator lebih cocok Anda gunakan, dan jika pasar sedang sideways maka gunakanlah Leading Indicator, karena mengindikasikan sinyal jual atau beli yang dapat menjadi panduan Anda dalam trading.

Source:
https://www.ellen-may.com/v3/indikator-analisis-teknikal/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar